Main Cast :
Jeongmin, Junghwa, JB
Other : [Naeun,
Eunkyo, Wonho, Minah, Suzy] [Wonho, IU, Suzy, Myungsoo, Naeun, Yooara]
-Author
Pov-
Junghwa
terdiam di kamarnya, dia membisu tak tau mau melakukan apa hari ini. Dia
berpikir bahwa membaca sesuatu itu bisa membuat lebih baik. Dia ambil buku, dan
buku itu adalah sebuah buku Diary. Buku dimana Junghwa selalu menceritakan hari
hari terpenting atau disaat moment moment tertentu
Dia membuka
dan melihat sejenak buku Diarynya itu “sudah lama aku tak menulis dan
membacanya” “aku terlalu sibuk” ucapnya dengan lirih. Dan akhirnya dia membaca
kisahnya itu….
-FLASHBACK- [WAKTU SMP]
-Junghwa
Pov-
“kau tak
pantas untuk hidup”
“kalau
ingin populer, kau tak akan seperti kami!”
“kau itu
terlalu jelek, babu, dan bau tau!”
Aku terdiam
setelah mereka berdua mencaci maki aku dengan semua kata kata kasar yang mereka
ucapkan. Aku tak mengerti, jujur saja aku tak tau mengapa mereka berdua
memarahi aku. Aku tak pernah membuat kejadian yang membuat mereka malu di depan
umum. Apa salahku? Kemarin aku mendapatkan juara 1 di ajang Dance
International. Apakah itu salah? 1000 kali berpikir untuk hal itu
“sabar lah
Junghwa, jangan dengar omongan mereka. Jangan masukan ke hati maupun akalmu.
Anggap saja itu hanya angin lewat” ujar Naeun sahabatku. “yup, aku tau seperti
apa perasaanmu sekarang. Sudahlah, lupakan saja. Fokus saja ke pelajaran”
tambah Eunkyo
Aku terdiam
lagi, di sekolah aku memang tidak terkenal. Semenjak memenangkan ajang Dance
itu, semua anak di sekolah ini mengenalku. Bahkan aku tak mengenal mereka
secara keseluruhan. Aku bersekolah di Korean Traditional Art Junior School,
sekolah yang memang cukup popular di negeri gingseng ini. Dan anak anak yang
masuk tak sembarangan juga, harus keseimbangan antara otak dan ekonomi
Tak lama
bel sekolah berbunyi dan menandakan untuk pulang ke rumah masing masing.
membereskan buku yang berserakan di meja, dan memasukkan ke tas. Berdoa, dan
pergi meninggalkan kelas dan itulah kebiasaanku. Aku sengaja pulang cepat
karena ada buru buru untuk ke rumah. Menuju ke parkir sepeda, mengambil
sepedaku dan mengayuhnya sampai ke rumah
Saat di
jalan aku melihat Suzy dan Minah yang sedang di kerubungi anak anak luar
sekolah. Yap, Suzy dan Minah yang mencaci makikan aku di depan kelas tadi.
Memang mereka berdua sangat popular di luar maupun dalam sekolah. Tapi aku tak
perduli dengan apa yang dilakukan mereka, aku tak ingin menjadi sasaeng fans
untuk orang yang tak punya kepribadian seperti mereka
“annyeong~”
ucapku lirih sambil membuka pintu rumah. Dan ternyata ada tamu di rumahku,
cepat cepat aku menuju ke kamar tetapi appa menghentikan langkahku “Junghwa,
duduklah sebentar” ucap appa kepadaku
Aku
langsung duduk di bangku yang kosong, di sebelah namja yang tak aku kenal sama
sekali. aku tak mengerti apa yang mereka semua omongkan, dan aku hanya terdiam
melihat mereka semua berbicara
“Junghwa,
ini teman appa. Mereka akan menginap sementara disini, soalnya rumah mereka
yang bertepatan di samping rumah kita sedang di bangun. Semoga kalian akrab
yah” ucap appa kepadaku
Aku hanya
tersenyum sejenak “appa, aku mau minta izin ke kamar soalnya ada tugas yang
harus aku kerjakan” ucapku kepada appa. Appa hanya mengangguk, dan aku segera
bangkit dari kursi menuju kamar. Kututup pintu kamarku, dan menghela nafas
sejenak ‘fuih~’ aku duduk di kursi belajarku, menghidupkan lampu belajar,
menyetel lagu di iPod dan membuka tugas yang akan di selesaikan
Aku
mengerjakan dengan serius,dan berpikir keras bagaimana untuk menemukan jawaban
yang tepat. Tak terasa sudah jam 4 sore, aku melihat jam dan segera bergegas
keluar kamar. Mengambil handuk dan menuju kamar mandi. Beberapa menit yang aku
butuhkan untuk mandi, aku keluar dari kamar mandi dan langsung menuju kamar.
Berganti pakaian dan ini membuat pikiran fresh seketika
-JB Pov-
Malam ini
aku tak tau harus berbuat apa, karena aku menginap di rumah teman ayahku. Aku
merasa boring disini, aku hanya tiduran di kasur yang empuk ditemani iPod,
bantal dan guling beserta selimut. Aku melihat ke ranjang yang ada di atasku.
Disini, ranjangnya atas bawah. Aku tidur di bawah, sedangkan kakaku tidur di
atas
“hyung, apa
kau sudah tidur?” tanyaku kepada hyungku dengan sedikit teriak. “Anio” ucapnya
singkat. Aku tak tau apa yang di lakukan hyung-ku sekarang. Buat apa aku harus
melihatnya, aku sibuk dengan iPodku. Tiba tiba pintu terbuka dan ternyata teman
ayahku atau pemilik rumah ini
“apa yang
kalian lakukan, ayo ke lantai bawah untuk makan bersama” ajaknya kepada kami.
Aku dan hyungku segera turun dari ranjang, dan ikut turun menuju lantai 1
bersama teman ayahku. Yap, benar saja. Semuanya sudah menunggu disana, aku
duduk di kursi. Mengambil sedikit makanan dan memakannya perlahan, tak ada
nafsu untuk mengunyah makanan ini
Selezat
apapun makanan yang ada di depanku, aku tak akan mau memakannya jika tak ada
niat dan nafsu. “malam ini SatNight kan?” tanya umma ku kepada semua yang ada
di meja makan tersebut. Mereka semua mengangguk sambil mengunyah makanan
“Junghwa, apa yang biasanya kau lakukan saat ini?” tanya umma ku kepada
Junghwa. Junghwa hanya terrsenyum “pergi bersama teman, Cuma karena teman
temanku sedang sibuk SatNight bersama pacar mereka. Jadi aku hanya berdiam di
rumah saja” jawab Junghwa
“JB, kau
kan tiap SatNight selalu pergi pergi bersama temanmu bukan? Kenapa kau tak
pergi bersama Junghwa saja? Daripada kau boring di sini kkkk~” ucap umma sambil
menggodaku. Aku memajukan bibirku “umma apa apaan sih!” ucapku sambil melirik
umma yang nakal ini. “udahlah JB, daripada kamu ga ada temennya” sambung
hyungku sambil menujulrkan lidahnya ke bawah
“hyung
Wonho juga nih ikut ikutan jahat” ucapku yang kesal kepada ulah umma dan hyung
Wonho. Semua yang ada di meja makan tertawa kecuali Junghwa. Dia sibuk memakan
makanan yang ada di hadapannya itu. Dan semua yang ada di situ memaksaku untuk pergi bersama Junghwa. Saat aku
melihat Junghwa dia terdiam dan tak berbicara apapun
“Junghwa, apakah
kau ingin pergi bersama JB?” tanya appa kepada Junghwa “boleh, kebetulan aku
juga boring” ucapnya singkat. “udah sana pergi, Junghwa juga mau tuh” Wonho
hyung menyuruhku dan mendorongku ke kamar untuk ganti baju dan beres beres diri
dengan rapi. Junghwa juga di suruh ummanya untuk melakukan sama dengan apa yang
aku lakukan
Aku dan Junghwa
sudah siap untuk pergi “tangkap ini, kunci motor untuk kau dan Junghwa pergi”
aku menangkap kunci motor dari appa Junghwa. Dan kami berdua pergi di malam
SatNight. Aku mengendarai motor dan membonceng Junghwa, kami pergi ke taman
kota malam itu. Aku mengendarai motor tak seperti biasannya, karena aku
membonceng yeoja mana mungkin aku mengendarai secara ngebut?
Kami berdua
sampai di taman kota, Junghwa turun terlebih dahulu dan aku menyusulnya. Kami
berdua tampak terdiam, tak ada satupun yang berbicara dan bingung ingin
melangkah kemana. Junghwa menatapku “kemana kita akan pergi?” tanyanya. “aku
bingung, biasannya kalau kau pergi ke sini, dimana tempat yang kau tuju?”
tanyaku berbalik. “aku dan teman temanku biasanya menuju ke cafe Hook, kau
tau?” jawabnya sambil menunjuk dimana café itu berada
Aku hanya
mengangguk, dan kami berdua menuju ke sana. Berjaga jarak, jarak antara aku dan
Junghwa sangat jauh sekitar ada 2 meter. Junghwa berhenti dan dia menungguku
berjalan, dan kami berdua berjalan bersama. Junghwa yang ada di sampingku hanya
menundukkan kepalanya. Aku tak mengerti apa yang sedang dia lakukan
Kami masuk di
cafe Hook, duduk di tempat samping jendela. Suasana malam itu sangat dingin.
Junghwa menulis pesanan “kau ingin pesan apa?”. Aku hanya menjawab “coklat
panas dan cupcake” setelah Junghwa mencatat pesanan dia menuju ke kasir dan
kembali lagi ke tempat duduk. Tempat duduk disini saling berhadapan jadi otomatis aku berhadapan
dengan Junghwa
Menunggu
pesanan yang lama dan yang hanya bisa dilakukan adalah terdiam dan hening di
antara kami berdua. Selalu saja begini, hening dan hening. Tak ada satupun yang
enggan berbicara. Pesanan datang dan kami berdua hanya menikmati hidangan yang
telah di sajikan
Sesaat
Junghwa melihat ke kaca di café itu, dia bergejolak kaget dan tak tau harus
berbuat apa apa “waeyo Junghwa?” tanyaku kepadannya. Dia menggelengkan
kepalanya, dia ketakutan dan wajahnya tampak panik. Aku hanya melihat ke arah
dimana dia sedang melihatnya. Aku tak melihat sesuatu yang aneh “itu itu ada
mereka…..” ucapnya sambil menunjuk 2 yeoja yang akan masuk ke dalam café itu
Aku melihat
2 yeoja itu dan aku tak mengerti apa yang dia maksud. Junghwa langsung
berpaling muka dan menundukkan wajahnya ke bawah agar tidak terlihat oleh 2
yeoja yang dia tunjuk tadi. Aku heran melihat tingkahnya, 2 yeoja itu duduk di
tempat yang berjauhan dengan aku dan Junghwa. “mereka duduk di tempat yang jauh” ucapku sambil
berbicara dengan Junghwa
Junghwa
memperlihatkan wajahnya sedikit demi sedikit, melihat sekitar dan memastikan 2
yeoja itu tak melihatnya. Dia menghela nafasnya dan memakan makanan yang ada di
mejannya. “bolehkah aku bertanya?” tanyaku kepada Junghwa. Junghwa mengangguk
“apa hubunganmu dengan 2 yeoja tadi?” ucapku pelan. Dia terdiam “ah anio,
gwencana” ucapnya sambil mendenguskan nafasnya
“siapa namamu?”
tanya Junghwa dengan hati hati. Dia menunggu jawabanku sambil meminum coklat
hangatnya “aku Im JaeBum, tetapi teman teman memanggilku JB, kau Junghwa?” tanyaku
berbalik. Dia mengangguk mantap “umurmu berapa?” ucapnya dengan nada formal.
Aku hanya tertawa “mengapa kau tertawa, apa yang lucu?” ucapnya sedikit kesal.
“haha anio Junghwa-ah. Umurku 18 tahun, kau berapa?”. Dia mendekat padaku dan
berbisik “aku 17 tahun kkk~” ucapnya dengan nada iseng
Kami berdua
tertawa bersama mendengar jawaban Junghwa. Memakan cupcake sambil mengobrol
sedikit, tentang keluarga dan lain hal. Dan tak terasa makanan pun habis kami
lahap. Dan aku mengeluarkan dompet dari saku celanaku “biar aku saja yang
membayar” tahan Junghwa kepadaku. “tak usah, biar aku saja” ucapku memaksa.
Junghwa mengalah, aku segera menuju ke kasir dan Junghwa masih duduk di tempat
makan
Dan aku
mengajaknya keluar café dan menuju ke taman kota. Disana sangat ramai dengan orang yang berpacaran,
Junghwa dan aku duduk di rumput dan menikmati pemandangan malam ini. “tunggu
disini, aku akan membeli ice cream” ucapku kepada Junghwa dan aku bangkit
menuju ke penjual ice cream. Membeli 2 ice cream “ambilah” Junghwa mengambil ice cream dari tanganku
dan memakannya
-Author
Pov-
Junghwa dan
JB menikmati ice cream yang ada di tangan mereka masing masing. memakan dengan
asyik dan melihat pemandangan indah di malam SatNight. Bintang bintang yang
berkilap dan bertaburan indah di langit membuat suasana begitu sanat memuaskan.
Ditambah angin semilir yang membuat suasana makin terasa
Junghwa
menggosokkan tubuhnya supaya hangat, JB yang melihat yang terkekeh “pakailah
ini” tawar JB sambil melepaskan jaketnya. “tak usahlah oppa, ini sangat
merepotkan” tolah Junghwa. “aku tau kau sedang kedinginan, pakailah. Aku tak
mau kau sakit” ucap JB sambil memakaikan jaketnya di tubuh Junghwa
Junghwa
hanya terdiam lalu dia tersenyum kepada JB. Dan JB melemparkan senyumnya ke
Junghwa. Mereka berdua terdiam lagi, “JUNGHWA!!!!” teriak seseorang dari
belakang. Junghwa menengok ke arah suara tersebut “ah Eunkyo~” ucap Junghwa
sedikit berteriak. Eunkyo lari menuju ke Junghwa “apa yang kau lakukan disini?”
tiba tiba Eunkyo melirik ke JB “kau sudah punya pacar ya~ kkkk!~”. Junghwa
menggetok kepala Eunkyo “apa apaan sih, kamu tuh yang lagi pacaran” ucap
Junghwa sambil memanyunkan bibirnya
“lha ini siapa
dong kalo bukan pacar kamu?” tanya Eunkyo dengan nada tidak berdosa. “HYA!!!!”
ucap Junghwa sambil memukul Eunkyo. JB tertawa melihat Junghwa dan Eunkyo yang
bertengkar kecil saat itu. “ah~ mianhae Junghwa-ah. Eunkyo memang nakal” ucap
L.Joe sambil mengacak acak rambut Eunkyo. “Ljoe appo tau” ucap Eunkyo sambil
menggembungkan pipinya. Semuanya tertawa bersama dan mengobrol bersama malam
itu
Malam itu
menunjukkan pukul 9. JB menarik tangan Junghwa dan mengisyaratkan untuk pulang.
Junghwa mengikuti dan
menuju ke motor. JB menyetir motor, dan tak sadar Junghwa tertidur. Saat sampai
rumah, JB memopong tubuh Junghwa sampai ke tempat tidur. dan pintu kamar
Junghwa akhirnya ditutup oleh JB dan dia kembali ke kamar atas
Pintu terbuka dan
JB merebahkan dirinya di kasar. Wonhoo menengok dongsaengnya yang kelelahan itu
“apa kau puas malam ini?”. “HYUNG!!!!!!!” teriak JB sambil melemar bantal ke muka Wonhoo
-END FLASHBACK-
-Author
Pov-
Junghwa pun
tertawa sendiri membaca isi diarynya itu. Dia tak kuasa menahan tawanya,
mengenang masa lampaunya yang indah itu “seandainya bisa terulang kembali” “ah
JB~ kau dimana sekarang?” “aku merindukanmu disini” “semoga kau baik baik saja”
itulah sedikit kata yang terucap dari mulut Junghwa
Tok tok
tok.. tok tok tok...
Bunyi
ketukan pintu itu mengalihkan kesadaran Junghwa dari lamunannya. Dia bergegas
menuju pintu dan membuka pintu tersebut
“Hai, apa
kabar” ucap orang yang mengetuk pintu itu
Junghwa tak
percaya tentang hal ini, benar benar tak disangka…………..
*TBC........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar