Author : @infinityoungest
Title : Please Transform Only To Me
Category : Romantic
Long : Chapter 1
Cats :
Minwoo
[Boyfriend]
Hayoung [A
Pink]
Author
kembali membawa FF lagi, maaf ya baru mood buat FF saat ini~ Author ga tau ini
bakal dapet berapa Part atau berapa Chapter karena Auhtor bingung, daripada
nunda mending buat aja semuanya. Kalo sudah merasa ending, pasti author bakal
bilang ke kalian. Happy reading all readers~
*****
-Hayoung
Pov-
“………….”
Entah kenapa aku selalu terdiam saat ini. Bukannya aku punya masalah berat,
Cuma sih aku merasa aja kalo di diriku itu ada sesuatu yang aneh dan janggal.
Itu membuatku agak lemas hari ini
“YAH!! waeyo
Young-ah~ kau tampak murung akhir akhir ini” tanya Hoya kepadaku. Aku hanya ‘nylinguk’ wajahnya dan aku terdiam
lagi. entah kenapa aku malas berbicara apalagi menjawab semua omongan orang
orang di sekitarku
“Anio”
ucapku singkat. Hoya oppa hanya ‘mendenguskan’
nafasnya lalu pergi. Aku saat ini
hanya mendengarkan lagu yang keluar dengan indah lewat earphone mp3 playerku.
Aku sekilas melihat suasana kelas dan tampaknya itu biasa biasa aja
Aku
berpikir bahwa diriku aneh. Ya? benar, aneh. Kau tau kenapa? Mungkin aku tidak
bisa mendefinisikan itu sekarang. Karena aku sedang badmood sekali. tiba tiba
ada yang datang menghampiriku “Hayoung, nanti ada rapat untuk mengurus
pagelaran sekolah” ucap Yookyung kepadaku. Aku hanya mengangguk dan dia pergi
Sampai bel
sekolah dibunyikan, semua anak anak kelasku ribut dan aku bangkit dari kursi
untuk mendengarkan apa yang mereka ributkan “Eh tau ga! Ntar itu rapat
pagelaran sama anak 9(4). Njss, aku males tau ga” ucap Naeun. “Sama aja, disana
itu ada 1 anak yang nyebelin banget dan ngesok pula. Bisannya ngatur ngatur
tapi sendirinya ga sadar kalo dia itu ga punya otak!” jawab Bomi. “Satu hal
yang berkesan jika kita bertemu dengan dia adalah menimbulkan sakit hati yang
mendalam” ucapku menambahkan. Semua berteriak “SETUJU BANGET!!!!”
-Flasback-
Hari itu
adalah hari Jumat, dimana dikelasku adalah saat pelajaran Bahasa. Sebelum
pelajaran berlangsung, Eunji membawa kabar buruk “Eh asli ini bikin nyesek tau
ga!” lalu semua penasaran dan aku menjawab “Nyesek bagaimana?”. Eunji menarik
nafas “Jiyeon bener bener kurangajar! Dia ngadu ke ibu dia tentang kejelekan
kelas kita! Kelas kita di jelek jelekin di mata ibunya, fitnah banget tau!”
semua terdiam “Bukannya ibunya Jiyeon itu wali kelas kita sendiri? Mana nanti pelajarannya lagi. mampus kita
mampus…..”
Dan alhasil,
benar aja. Saat pelajaran berlangsung, aku ditanya sama Bu Gain. Bu Gain itu
ibundanya Jiyeon. “Coba
sebutkan apa saja huruf vocal Hanguk?” aku hanya terdiam saat di tanya. Lalu
Ibu Gain berkata “Kenapa diam? Kok ga kayak pas rapat di pagelaran?
Mempertahankan ego demi kepuasan?” jleb! Demi apa itu rasannya hati aku
bagaikan ketusuk sama kata kata yang ga pantes di dengerin……..
-End
Flashback-
Rapat pun
dimulai, semua anak 9(4) dan 9(6) berkumpul di kelasku yaitu kelas 9(6) beserta
wali kelas masing masing. wali kelas 9(4) adalah Pak Andy sedangkan wali kelas
9(6) adalah Bu Gain, ibunda Jiyeon. “Baiklah, rapat akan segera dimulai” teriak
Sunggyu di depan semua anak “Rapat kali ini akan membahas tentang struktur
panitia, nama, tema pagelaran” lanjut Chorong
“Aku tau
kenapa ada wali kelas. Soalnya biar kita ga berpendapat lagi, kalo kita
berpendapat ntar dibilang nyolot lagi sama Jiyeon” ucap Eunji. “Tapi mau Jiyeon
apa si? Katanya pas rapat di suruh berpendapat, tapi kok malah dibilang nyolot”
sambung Naeun. “1 kepastian adalah agar Jiyeon bisa puas menindas kita dan biar
dia yang bisa berkuasa. Kan ada ibunya tuh wali kelas kita sendiri” ucapku
menambahkan. Eunji menambahkan “Emang, memanfaatkan orang tua aja nih, sok ngadu
emang tuh orang!”
“Hey anak
anak yang disana bisa diam gak?” ucap Bu Gain kepada kami semua. Aku, Naeun,
Eunji, Bomi, dan Yookyung terdiam. Saat menentukan nama dan tema pagelaran,
tiba tiba Jiyeon menyuruh Eunji untuk maju. Eunji lalu berkata kepada Jiyeon
“Ngapain suruh maju? Nama dan tema yang aku buat kan udah ga berguna lagi! kita
juga udah punya nama woy!” tapi Jiyeon menganggap enteng “Siapa tau wali kelas
setuju dengan usulanmu” dan Eunjung berteriak “Hayo temanya apa hayo” Eunji
hanya diam dan menerangkan di depan. “Maunya menjebak aja si. Anak sama ibu
sama aja” ucap Eunji yang baru saja kembali dari depan
-Hayoung
End Pov-
-Author
Pov-
Malam itu,
Hayoung hanya tiduran di kasur dan mendengarkan music lewat mp3 playernya. Dia tak tau harus melakukan apa lagi,
perasaanya campur aduk gara gara rapat pagelaran tadi. Marah, kesal, semua
sifat negativ ada disitu. Tak adil, ya memang. Semua orang pasti akan
mempertahankan suatu karyanya dan kalo gitu pasti ga ada yang bisa mengalah
satu sama lain
Kalo kayak gitu
sama aja mempersulit, jadi dengan terpaksa harus mengalah. Orang yang mengalah
adalah yang terpaksa agar bisa tercipta kedamaian. Walaupun orang yang tidak
mengalah akan senang kayanya akan dipakai, dan akan bersifat sombong dan ingin
menguasai segalannya. Manusia memang tidak ada habisnya
Handphone pun
berdering, tandanya ada sms yang masuk. Hayoung langsung mengambil
handphonenya, ternyata SMS dari Eunji “Hayoung, udah ngedit lagu dance buat
pagelaran?” Hayoung
lalu mengetik pesan balasan yang berbunyi “Udah kok, tenang aja. Besok kita
liat lagunya aja”
Malam itu
sunyi sekali, sepi dang a ada hal yang bisa dilakukan. Bosan, termasuk dalam
jadwal Hayoung malam ini. Semua PR sudah dikerjakan, dan Hayoung juga sudah
belajar untuk keesokan hari. Menata dan mempersiapkan alat alat, buku sekolah
pun sudah dilakukannya
---
Pagi ini tersedia
sandwich di meja makan. Hayoung
memakannya lahap lalu meminum air putih dan berangkat sekolah. Tak ada satupun
kata yang dia ucapkan kala itu. dia berangkat seperti biasa ke sekolah, melalui
rute yang sama. Mengendarai sepeda pagi hari, udara dingin dengan sinar
matahari yang agak menyengat mata tak menghalangi niat untuk berangkat ke
sekolah tempat menimba ilmu
Saat sudah
sampai parkiran sekolah, lalu melewati jalan menuju kelas. Tiba tiba saat
menuju pintu masuk, ada seorang pria yang duduk di bangku Hayoung. Hayoung
kaget, dia tak kenal dengan pria itu. dia masuk lalu meletakkan tasnya di
tempat biasannya dia duduk dan tak melihat pria itu sama sekali
“Kau duduk
sendirian bukan?” tanya pria itu kepada Hayoung. “Huum, mengapa kau tau?” jawab
Hayoung. Pria itu hanya tertawa “Haha, aku bukanlah peramal atau orang sok tau.
Aku juga ga tau kenapa aku disuruh duduk disini. Kata guru, bangku ini kosong
dan aku bisa menempati”. Hayoung membuat mulutnya seperti mengucapkan ‘Oh’
Mereka dia
beberapa saat, semua teman teman kelas 9(6) sudah berada di kelas. Mereka semua
melihat pria disamping Hayoung dengan muka penasaran. Pria itu tak perduli
dengan lingkungan kelasnya. Dia sibuk bermain iPad miliknya, sedangkan Hayoung
sibuk mendengarkan musik dengan mp3 playernya
Bel pun
tiba, dengan cepat guru Keterampilan masuk ke kelas 9(6). Woohyun memimpin doa,
karena dia adalah Ketua Kelas di 9(6). “Disini ada murid baru? Mohon murid baru
segera maju kedepan dan memperkenalkan diri” ucap Guru Keterampilan sehabis doa
selesai dan murid baru pun maju ke depan
Sang Pria
memperkenalkan diri “Namaku Minwoo, aku anak pindahan dari SMP luar kota. Salam
kenal, semoga kalian bisa akrab denganku” ucapnya lagi lalu kembali ke tempat
duduknya. Hayoung terkekeh dan tak percaya dengan apa yang terjadi saat ini. Hayoung
mencubit pipinya “Aw~! Ini bukan mimpi” ucap Hayoung kepada diri sendiri
Minwoo
melihat tingkah laku Hayoung barusan “Apa kau baik?”. Hayoung hanya mengangguk
“I..iy…yaaa…iya” jawab Hayoung gugup dan salah tingkah. Eunji dan Naeun yang
melihat tingkah laku Hayoung hanya bisa tertawa. Begitu pula dengan Sunggyu,
Woohyun, Hoya, Bomi, Yookyung dan yang lain
Hayoung
tersadar kalau dia baru saja dilihat oleh teman temannya. Dia hanya bisa
tersenyum, lalu semuanya tertawa.
“Hayoung?”
tanya Minwoo sambil melihat Hayong. “Nae? Waeyo?” jawab Hayoung. “Kau tidak
pergi ke kantin? Apa kau tidak merasa lapar?” tanya Minwoo lagi dengan muka
serius. Hayoung hanya tersenyum “Aku tidak merasa lapar. Kalau oppa mau ke
kantin silahkan saja” jawab Hayoung dengan lembut. “Aku sudah makan, tenang
sajalah” jawab Minwoo dan kemudian semuanya hening. Antara Minwoo dan Hayoung
tak satupun yang berbicara hingga bel pulang dibunyikan
Semua anak
kelas atau mungkin sekolah pulang ke rumah masing masing. saat Hayoung akan
mengambil tas dan pulang, Minwoo berkata “Boleh aku antar kau sampai rumah?”.
Hayoung hanya tersenyum “Tidak usah, itu terlalu merepotkan dirimu”. Minwoo
menarik tangan Hayoung lalu mengajaknya pulang bersama.
Tiba di
parkiran sekolah “Pakai helm ini” tawar Minwoo dan langsung memberikan helm itu
kepada Hayoung. Hayoung menerima dan memakainnya, lalu mereka berdua bergegas
pulang
-Minwoo
Pov-
Hari ini
aku mengantarkan Hayoung pulang ke rumahnya. Sejak pertama aku bertemu
dengannya, wajahnya terlihat pucat. Dan dia juga jarang sekali tersenyum. “Ini
rumahku, berhenti” ucapnya kepadaku sambil menunjuk rumahnya. Aku langsung
menghentikan laju motorku, dan dia turun memberikan helm yang ia pakai kepadaku
“Terimakasih telah mengantarkanku. Maaf jika aku merepotkan” Hayoung langsung
menuju ke rumahnya. Sekilas rumahnya itu memang bagus, tapi ada apa dengannya?
Aku
langsung mengendarai motorku dan kembali menuju rumah. Aku buka pintu rumah dan
nyatannya ada tamu, aku tak tau siapa tamu itu. “Minwoo, datang kemari. Ada seseorang yang
mencarimu” teriak Umma kepadaku. Lekas aku langsung menuju ke Umma dan tamu itu duduk. “Akhirnya kau
datang juga. Aku menunggumu sejak tadi” ujar Woohyun kepadaku. “Ah maafkan aku,
tadi aku ada urusan” jawabku. “Ya sudah, silahkan kalian mengobrol dan Umma mau
pergi mengerjakan tugas yang masih menumpuk”.
Saat Umma meninggalkankan
aku dan Woohyun… “Darimana saja?” tanya Woohyun hyung kepadaku. “Aku tadi baru
saja mengantarkan Hayoung ke rumahnya” jawabku dengan nada biasa. Woohyun
mengelak “Cieeee….. apakah kau sudah menjadi BF dia?”. Aku cemberut “Bukan itu
hyung! Aku memang baru kenal dia, tapi saat aku lihat dia mukannya cemberut dan
pucat. Jadi aku khawatir”
Woohyun
mengangguk dan dia mengambil snack di meja “Sebenernya sih, Hayoung emang kayak
gitu di kelas”. Aku bingung apa yang dikatakan Woohyun hyung tadi “Maksudnya?”.
Woohyun hyung lalu menjelaskan semuanya “Hayoung itu anaknya memang gak suka
senyum, dia membeku, dia ga punya teman sama sekali. dia jarang sekali senyum
kepada orang lain. Entah aku tak mengerti mengapa dia seperti itu”
Aku
terdiam, merenung setiap kata kata yang di bilang oleh Woohyun hyung “Apakah
dia kurang perhatian orang tua?”.
Woohyun hyung menggeleng “Anio, aku tak tau itu” jawabnya. “Oh iya, ini no
pribadi Hayoung. Catat dan kau bisa tanyakan langsung padanya” aku lekas
mencatat no itu lalu segera aku save
-Hayong
Pov-
BRUK! Aku
letakkan semua buku pelajaran ke meja belajarku. Cukup lelah hari ini, tapi aku
bingung sekali kenapa Minwoo mengantarkanku? Aku tak mengerti apa yang sedang terjadi padanya.
Apa dia gila? Strees?
Aku tak tau itu. Seperti biasa, ke dekatkan earphone dan mendengarkan lagu
lewat mp3playerku. Kebiasanku setiap saat mendengarkan lagu lagu. Aku tak tau
sejak kapan aku melakukan itu sebagai kebiasaan kkkk~
Sesaat aku
melihat jam dinding, baru jam segini dan tepatnnya pukul 2 sore. Aku tak tau
harus melakukan apa pada jam jam segini. Dan seketika aku teringat akan tugas,
aku bangkit dari tempat tidur dan lekas membereskan meja belajarku dari buku
buku yang masih berantakan ini
Buku
menumpuk dan tugas yang lama belum aku buat. Sekolah ini memang gila, membuat
gila saat diberi tugas lalu mengerjakannya. Sebenarnya bukan tugas sekolah yang
aku kerjakan, aku sedang mengerjakan tugas membuat FF. teman teman di sekolah
memintaku membuat FF dan bisa saja disebut request.
Aku senang jika mereka memintaku untuk membuat sebuah karya tetapi aku agak
bingung membuatnya
Aku
langsung mengetik semua yang ada di khayalanku dan angan angan tinggiku,
membayangkan semuanya seperti kenyataan. Dan tak terasa akhirnya sebuah FF
kelar aku kerjakan. Lekas aku langsung beranjak mandi dan makan sore
-Author
Pov-
“Baru jam
segini, nanti malam aja deh” jawab Minwoo kepada Kwangmin. Kwangmin hanya
nyengir “Grogi mau ketemuan sama Hayoung ya?~” Kwangmin terus menggoda Minwoo
dan Minwoo hanya diam dan enek liat
kelakuan Kwangmin. Kwangmin dan Minwoo adalah teman Dance Cover beserta dengan
5 orang lainnya termasuk Woohyun juga. Mereka saat itu sedang latihan dance~
“Udah jam 7
tuh sana berangkat! Nanti kemalaman lho” ujar Woohyun yang mendorong Minwoo
untuk masuk ke dalam mobil. “Haruskah aku menyetir mobil?” tanya Minwoo dengan
polos. “HYA! Kau sudah bisa menyetir kenapa gak mau naik mobil?” sambung
Chorong. “Dan kau tau, kalau naik motor itu ga enak, mala mini dingin dank au
mau Hayoung kedinginan?” tambah Kwangmin lagi
Minwoo
mengangguk “Baiklah aku akan naik mobil, sampai jumpa” ucap Minwoo lalu menaiki
mobilnya. Minwoo masuk ke mobil dan menyalakan mesin, lalu dia lekas
menjalankan mobil itu menuju rumah Hayoung. “Semoga dia sukses kkk~” ucap
Kwangmin memecah keheningan disana. “Yup, aku harap. Akhirnya mereka berdua
ngedate juga wkwkw” tambah Chorong lagi. Woohyun juga ikut senang saat itu.
Mereka bertiga masuk ke dorm khusus hanya untuk Dance Cover
“Apa yang
harus aku lakukan nanti? Aku
belum menghubungi dia sama sekali untuk jalan bersama malam ini" batin
Minwoo dalam hati. Minwoo masih sangat gugup, sebenarnya Minwoo tidak mengerti
apa yang Woohyun, Chorong dan Kwangmin inginkan. Tiba tiba Minwoo malam ini harus ngedate bareng
sama Hayoung. Sampai juga di rumah Hayoung, Minwoo memarkinkan mobilnya. Dia
diam di mobil itu dan tak tau apa yang harus dia lakukan
Hayoung
yang masih di kamarpun melihat ke luar jendela. Membuka korden jendela dan melihat
ada mobil yang sedang parker di dekatnya. Hayoung pun penasaan siapa yang
mengendarai mobil itu. Lekas dia pergi keluar dan menuju mobil itu. saat dia
mengetuk jendela mobil itu…. “Minwoo!” teriak Hayoung kaget tak percaya. Minwoo
hanya tersenyum kepada Hayoung. “Ada apa kau datang ke rumahku?” tanya Hayoung
dengan tidak percaya. Minwoo
terdiam “Bisakah kau berganti pakaian? Kita akan pergi mala mini” terang Minwoo
dengan singkat
Hayoung masih
tidak mengerti apa yang Minwoo katakan “Untuk apa kita pergi?” tanya Hayoung
kepada Minwoo. “Aku ingin pergi denganmu karena malam ini aku tak punya teman
sama sekali. Bisakah kau menemaniku? Kebetulan malam ini SatNight” jawab Minwoo
dengan gugup saat berkata. Hayoung terdiam sejenak berusaha berpikir dan
mencerna kata kata Minwoo “Baiklah, kebetulan aku malam ini juga tidak ada
pekerjaan. Tunggu sebentar aku akan berganti pakaian” Hayoung pun menjawab dan
segera berlari menuju rumahnya.
Sekitar 15
menit kemudian, Hayoung keluar dari rumahnya dan menuju mobil Minwoo dan naik
ke mobil. Mobil melaju dengan keadaan normal “Kau bisa menyetir? Aku ingin juga
kkk~” ujar Hayoung melihat Minwoo menyetir. Minwoo hanya tertawa “Aku sudah
bisa sejak grade 8 dulu, ayahku mengajariku. Jika kau mau, aku akan mengajarimu
tapi ini sulit” jawab Minwoo sambil menyetir. Hayoung hanya bisa menjawab “Aku
tau itu sulit”.
Hening,
saat itu sudah hening antara mereka berdua. Minwoo berhenti di sebuah café terkenal dan mereka
berdua turun dari mobil. Minwoo
duduk di tempat yang dekat dengan kasir dan Hayoung binguk untuk duduk. Karena
tempat duduk untuk 1 tempat (meja) hanya ada 2 kursi dan itu berdampingan bukan
menghadap satu sama lain. Minwoo menarik tangan Hayoung untuk duduk di
sampingnya. Hayoung dengan gugup duduk dan Minwoo memesan makanan
“Kau mau
makanan apa?” tanya Minwoo kepada Hayoung lalu memberikan daftar list makanan.
Hayoung memilih makanan dan dia memilih “Aku mau Chocochips Coffe No
Cafein dan cupcake”. Minwoo juga memesan
yang lain. Tak berapa lama pesanan datang dan mereka tetap hening. Hayoung
meminum Coffe yang dia pesan sedangkan Minwoo memakan Roti Keju Coklat yang ia
pesan
“Kau
tinggal dengan siapa dirumah?” tanya Minwoo yang memulai pertama. Hayoung
menengok ke Minwoo “Aku? Aku tinggal dengan orang tua yang menyebalkan”. Minwoo
bingung “Orang tua yang menyebalkan?”. Hayoung hanya mengangguk “Iya, mereka
orang tua yang menurutku menyebalkan. Aku tak suka dengan mereka, aku ingin
jauh dari mereka karena aku tak suka di atur”. Minwoo mengerti “Pantas saja”.
Hayoung melirik Minwoo “Apa yang kau maksud Pantas Saja?”. “Pantas saja sifatmu
seperti ini” jawab Minwoo singkat
Hayoung cemberut,
dan Minwoo tertawa melihatnya “Hahaha XD”. “Apa kamu lihat lihat-aku sambil
tertawa seperti itu-_-” ucap Hayoung menjitak kepala Minwoo. “Ternyata kau
orangnya asik juga. aku kira kamu orangnya seriusan hahaha” jawab Minwoo sambil
tertawa. Hayoung tetap sebal dengan tingkah Minwoo. Dan mereka berdua bercanda
satu sama lain dengan akrab
Setelah
dari Café, Minwoo dan Hayoung menuju ke tempat layaknya seperti TimeZone (author
ga tau tempat kek gitu di Korea sana-_-). Mereka puas bermain bersama, menghabiskan waktu
disana dengan senang dan tanpa ada rasa bosan sekalipun. Mereka dengan enjoy
menikmati semua wahana permainan itu. Setelah puas bermain di TimeZone mereka
segara menuju ke mobil “Sudah jam segini kau harus pulang” ucap Minwoo dengan
bergegas langsung melajukan mobilnya
Sekilas
mobil berhenti dikarenakan lampu merah, Minwoo melihat Hayoung dan ternyata
Hayoung sudah tertidur lelap. Minwoo langsung melajukan mobilnya lagi dan bukan
menuju rumah Hayoung melainkan menuju dorm yang dia tempati bersama Chorong dan
Woohyun beserta Kwangmin. Sampai teras dorm, Minwoo mengangkat Hayoung menuju
ke dalam dorm. Chorong melihat Minwoo mengangkat Hayoung “Kok Hayoung ga
dianterin ke rumah?” tanya Chorong kebingungan. “Dia ketiduran di mobil, lebih baik aku antarkan
ke sini dulu. Bukannya di kamarmu ada 1 tempat tidur yang kosong?” tanya balik
Minwoo.
Chorong
langsung mengarahkan Minwoo dan membantunya. Hayoung pun sudah di tempat tidur
dan sekamar dengan Chorong “Tolong yah nuna. Thanks~” ucap Minwoo langsung menutup
pintu kamar itu. Chorong mengangguk dan bergegas tidur
****
-Hayoung
Pov-
Ku buka
mataku perlahan. Perasaanku aneh saat aku bangun dan aku tak tau aku ada dimana
saat ini. Aku bingung dan takut jika aku kenapa kenapa. Aku lihat ada Chorong
unni masih tidur terlelap. Aku mencoba keluar diam diam agar tidak berisik dan
tidak mengganggu. Aku buka pintu kamar dan berjalan entah kemana arahnya. Aku
mendengar suara music, ya music!
Rasa
penasaranku ingin melihatnya, aku langsung menuju tempat dimana music itu
berasal. Saat aku membuka pintu tempat dimana ada suara music itu, aku melihat
seseorang sedang berlatih dance. Dia melihatku lewat cermin dan aku menutup
pintu itu dengan keras dan kaget. Aku terengah engah dan jantungku berdetak
dengan cepat. Dan orang itu membuka pintu “Ternyata sudah bangun” ucap orang
itu kepadaku
Aku cermati
wajahnya. Susah sekali karena aku baru bangun tidur dan pengelihatanku agak
rabun. Dia langsung mengajakku masuk dan aku tau siapa dia “Minwoo kah?”
ucapku. Minwoo mengangguk dan dia duduk di lantai. Aku masih berdiri dan
berjalan ke setiap arah tempat dance ini. Melihat dan mengamati apa saja yang
ada disini
Setelah itu
aku duduk di samping Minwoo. Dia tersenyum padaku, mukaku bingung disaat itu.
dia hanya tertawa dan aku sebal sekali kalau dia seperti itu. “Dasar orang gila
ketawa ketawa sendiri” ucapku kepadanya dengan nada mengejek. Minwoo seperti
tak terima jika aku mengatakan dia seperti itu, dia langsung ingin menangkapku
tapi aku menghindar dengan cepat dan aku melunjurkan lidahku ke Minwoo (kayak
emot “:p” maksudnya-_-)
Minwoo
bangkit dan akan menangkapku tapi aku menghindar. Aku dan Minwoo kejar kejaran
dan saling mengejek satu sama lain “Orang gila ngejar ngejar aku” teriakku
kepada Minwoo. Minwoo berteriak tak mau kalah “Kau yang stress bukan aku” saat
aku asyik berlari, tiba tiba aku terpeleset dan sekejap aku menutup mataku
karena aku takut
Aku merasa
tidak terjatuh tapi ada yang menangkap dan mendekap badanku. Aku perlahan
membuka mataku dan aku melihat wajah Minwoo sangat dekat, dekat dengan wajahku.
Tiba tiba kami berdua terjatuh ke lantai dan dia memelukku dan mendekap
tubuhku. BRUGH! Aku hanya diam tak percaya kalau akan terjadi hal seperti ini.
Minwoo dengan pelan melepaskan pelukannya padaku “Gwencana?” tanyanya kepadaku.
Aku hanya mengangguk “Aku gak apa apa kok tenang aja” ucapku dengan senyum
-Author
Pov-
Siang ini
sungguh panas, Hayoung masih berada di dorm Minwoo dan kawan kawan. Mereka
sedang mengobrol di teras dom itu. tiba tiba handphone Hayoung berbunyi dan
tandanya ada yang sedang menelfon. Hayoung mengangkat telfon itu dan ternyata
dari orang tuanya “Halo” jawab Hayoung. “Hayoung-ah, appa dan umma akan pergi
ke luar negeri untuk menyelesaikan tugas kerja. Rumah akan kosong dank au bisa
menginap di rumah temanku. Semua peralatanmu sudah akan diantar kesana”.
Hayoung tersenyum “Semoga selamat sampai tujuan yah umma dan appa”. Telfon
langsung mati
“Kau akan
bermalam lagi? senang punya teman baru” ucap Kwangmin kepada Hayoung. “Akhirnya
kita bisa 1 kamar lagi XD” tambah Chorong juga. Woohyun menepuk pundak Hayoung
“Dan kita 1 kelas dan 1 rumah juga hahaha XP” Hayoung hanya tersenyum saat itu
****
3 minguu
telah berlalu dan nampaknya Hayoung semakin lama semakin akrab dengan Minwoo.
Woohyun dan Chorong juga merasakan betapa adanya perbedaan Hayoung yang dulu
dengan sekarang. Dulu, Hayoung dikenal ‘dingin’ ke semua orang. Tetapi setelah
ada Minwoo yang selalu ada untuk Hayoung dan mengisi hari hari bored Hayoung,
semua berjalan dengan cerah
Saat bel
pulang sekolah dibunyikan semua siswa pulang dengan cepat seperti berlari
secepat cepatnya hingga keluar dari gerbang sekolah dan merasakan bebasnya hari
itu. Hayoung pulang bersama dengan Minwoo menggunakan sepeda sedangkan Woohyun
pulang bersama Chorong menggunakan motor. Secara logika, Woohyun dan Chorong tiba duluan di
dorm karena menggunakan motor tetapi di dorm mereka belum datang. Minwoo
bingung saat ia dan Hayoung telah sampai dorm “Woohyun dan Chorong kemana?”
tanya Minwoo sambil mencari mereka berdua
Hayoung hanya
terdiam, dia juga ikut mencari dimana 2 manusia itu berada. Dan ternyata
Woohyun tiba dengan Chorong membawa sesuatu “Itu apa?” tanya Hayoung sambil
menunjuk barang yang dibawa Woohyun. Woohyun menengok isi barang itu “Spagetti
dan jajanan buat kita dan Kwangmin nanti malam”. Hayoung terdiam dan dia masuk ke ruang dorm itu
Chorong dan
Hayoung sedang berada di kamar, Hayoung membuka iPad nya untuk browsing
internet dan Chorong asyik bermain iPhone miliknya. Hayoung membuka Facebook
dan tiba tiba dia kaget dan shock melihat layar iPadnya sendiri “HAH!” teriak
Hayoung yang membuat Chorong melihat kea rah Hayoung dan berbicara “Ada apa?
ada masalah?” tanya Chorong. Hayoung menunjukkan iPadnya dan menunjuk sesuatu
“Bacalah” ucapnya kepada Chorong
Chorong
membaca dan dia juga kaget. “Jiyeon pede banget nulis status facebook kayak
gitu coba-_-“ ujar Chorong dengan tidak percaya “Itu status frontal banget,
sampe di tag orangnya lagi” tambah Chorong lagi. Hayoung tertegun saat itu,
tiba tiba dia merasa badmood. Dia membaca status facebook Jiyeon dengan lirih
“Aku suka kamu dari pandangan pertama :* Jadi kamu ga usah deket deket sama
‘DIA!’ lagi yah~ Tag : No Minwoo”. “Serius aja Jiyeon suka sama Minwoo!” ucap
Chorong kesal
“Aku juga
gak ngerti unnie~” jawab Hayoung setengah pasrah. Chorong langsung nylinguk wajah Hayoung “Hayo kamu kenapa
pasrah gitu?” tanya Chorong. Hayoung terdiam “Liat sendiri status facebook
Jiyeon. Ada kata kata Jangan deket deket sama DIA lagi. DIA yang Jiyeon maksud
pasti aku. Dan aku mungkin jadi penganggu Minwoo sama Jiyeon. Kalo sampai
Jiyeon anggap aku pengganggu maka Jiyeon pasti akan bertindak ke aku unnie”
jelas Hayoung dengan pasrah
Chorong
mengelus rambut Hayoung “Udahlah gapapa, tenang masih ada aku sama Woohyun dan
Kwangmin juga kok~ kita semua akan jaga kamu. Jiyeon ga usah dipikirin okay~”
Hayoung hanya mengangguk saat itu dan dia lekas tidur
Semenatara
saat Hayong tidur, Chorong langsung menuju kamar Woohyun, Kwangmin dan Minwoo.
“Woohyun gawat!” teriak Chorong setelah membuka pintu kamar. Woohyun bingung
kenapa sikap Chorong aneh “Apanya yang gawat? Aku ga ngerti” Chorong langsung
duduk di samping Woohyun dan memberi iPad milik Hayoung ke Woohyun “Baca yang
ada di iPad itu” Woohyun mengambil iPad dan dia membacanya
Woohyun
kanget setelah membaca itu “Jiyeon suka Minwoo? Astaga ini ganggu banget deh! Mendingan Hayoung
sama Minwoo lah daripada sama cewek busuk kayak Jiyeon itu” nyolot Woohyun
dengan emosi. Chorong berusaha menyabarkan emosi Woohyun yan memuncak itu. Mereka
berdua akhirnya membicarakan ini kepada Minwoo dan Kwangmin
“Kau lihat
Minwoo?” tanya Woohyun sesudah menjelaskan semuanya kepada Kwangmin dan Minwoo
barusan. Minwoo hanya
terdiam tak tau harus berbuat apa lagi, Kwangmin juga sama. Dia terdiam dan tak
mengerti lagi dengan semuanya. “Memang kenapa kalau Jiyeon suka sama aku?”
tanya Minwoo. “Jiyeon itu cewek busuk” jawab Woohyun singkat. “Aku mengerti.
Dan kau tau, tadi malam ada seseorang yang sms aku dan aku tak tau dia siapa.
Apa kau tau no ini?” tanya Minwoo sambil melihat kan nomer dari handphonenya
Woohyun
mengambil handphone dan mencocokkan nomer itu “Dan itu nomer Jiyeon…….” jawab
Woohyun lagi. “Dan dengan PD dia menembakku hahaha!” ucap Minwoo dengan
tertawa. “Kau menerimannya?” tanya Kwangmin kepada Minwoo dengan serius. “Mana
maungkin aku menerimanya denga secepat itu” jawab Minwoo lagi. Semuannya lega
saat itu
------------------------------------------------------------